"Dengan asumsi rasio pembayaran tetap sebesar 85%, hasil dividen 2024F akan mencapai c,6% pada harga sahamnya saat ini. TP 12 Juta kami sebesar Rp6.800 (US$0,43) menawarkan keuntungan sebesar +31,4%," ungkap dia.
Terakhir yakni dari CGS CIMB Sekuritas menyebut momen pemilihan umum atau kuartal IV-2023 akan berdampak pada penyaluran pinjaman di segmen UMKM sebagaimana pada periode pemilu sebelumnya. Dengan kemampuan itu, BBRI diprediksi mempertahankan rasio pembayaran dividen sebesar 80-85% dalam lima tahun ke depan.
"Kami tegaskan kembali Add dengan TP berbasis GGM yang tidak berubah sebesar Rp 6.100/saham, berdasarkan 2,7x P/BV FY24F (di atas +1 s.d. rata-rata 10 tahunnya). Katalis potensial lingkungan makro yang lebih baik menyebabkan biaya kredit lebih rendah," papar sekuritas.
Seperti diketahui, BRI mencatatkan pertumbuhan asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun dan mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp44,21 triliun atau naik 12,47% secara tahunan (yoy) per September 2023.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)