Apa Benar Pasar Tradisional Sepi Gegara Toko Online?

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Selasa 28 November 2023 12:48 WIB
Benarkah pasar tradisional sepi gegara toko online? (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Sepinya pasar tradisional disebut bukan karena kehadiran platform jualan online saja. Namun ada beberapa faktor lain yang membuat pasar tradisional saat ini sepi pengunjung.

Direktur Eksekutif Asosiasi E-commerce Indonesia (IDEA), Arshi Adini mengatakan kehadiran platform jualan online sebetulnya juga membantu para pedagang pasar tradisional untuk memperluas pangsa pasarnya.

 BACA JUGA:

Di satu sisi perubahan gaya hidup masyarakat saat ini juga mulai banyak yang menggunakan platform jualan online.

"Kenapa pasar offline bisa sepi, karena banyak faktor, mungkin dari sisi lokasi, akses kenyamanan pembeli, jadi memang banyak faktor yang perlu di ditinjau kembali," ujar Arshi dalam Market Review IDX Channel, Selasa (28/11/2023).

 BACA JUGA:

Menurutnya, kehadiran platform online ini menawarkan konsumen kenyamanan dalam melakukan transaksi. Mengingat konsumen tidak perlu keluar rumah untuk mengunjungi pasar tradisional ketika hendak mendapatkan barang yang dicarinya.

Akses transportasi yang kadang sulit untuk mencapai pasar konvensional menjadi faktor utama sepinya pasar tradisional.

 BACA JUGA:

Belum lagi tebar diskon promo yang ditawarkan platform online juga menjadi pemantik ramainya pasar online.

"Kami percaya perdagangan sistem elektronik ini di e commerce ini bisa saling melengkapi dan memenuhi kebutuhan pembeli dalam mendapatkan barang yang dijual tadi," sambungnya.

Perubahan pola transaksi masyarakat ke depan ini menurutnya bakal lebih banyak yang menggunakan platform belanja online.

Hal itu dikarenakan mulai menyebarnya akses internet, hingga kemudahan akses jalur logistik yang merata.

Berdasarkan data dari e-economy sea 2023, nilai transaksi e-commerce di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2021.

Pada tahun 2021 total nilai transaksi sepanjang tahun mencapai USD48 miliar atau setara Rp741,47 triliun, tahun 2022 USD58 miliar atau setara Rp895 triliun, tahun 2023 diproyeksikan tembus USD62 miliar atau setara Rp957,74 triliun.

"Menjelang akhir tahun dinamika pasar cenderung akan naik, mengingat momentum perayaan tahun Baru, hari Belanja online Nasional tahun 2023 ini, masyarakat banyak yang memanfaatkan momen ini," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya