JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI memastikan tidak ada pengurangan atau pemotongan gaji karyawannya, kendati pembayaran upah bulan November 2023 dicicil hingga Desember tahun ini.
Sekretaris Perusahaan PTDI, Gemma Grimald mengatakan, permasalahan gaji karyawan sudah diantisipasi dan dikomunikasikan antara manajemen dan perwakilan karyawan. Sehingga, proses pembayaran dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA:
“Sebenarnya permasalahan gaji ini sudah diantisipasi dan dikomunikasikan, serta dibahas bersama dengan perwakilan karyawan. Oleh karenanya, maka sampai dengan saat ini gaji karyawan tidak pernah dipotong (dikurangi) pembayarannya, hanya saja dibayarkan secara bertahap,” ujar Gemma Grimald saat dikonfirmasi wartawan, Senin (18/12/2023).
Meski upah karyawan dicicil, perusahaan juga harus menunda pelunasannya.
BACA JUGA:
Di mana, pada Jumat 15 Desember 2023 yang direncanakan akan dilakukan pelunasan pembayaran gaji bulan November, hanya dibayarkan maksimal Rp1.000.000 untuk masing-masing karyawan.
Perkaranya, penjualan persediaan material tidak terpakai (dead stock) dan penerimaan uang muka dari customer yang dialokasikan sebagai sumber pembayaran gaji sampai dengan saat ini masih berproses.
“Hal tersebut dikarenakan adanya proses pembayaran dari beberapa customer yang masih memerlukan waktu, walaupun kontrak telah ditandatangani dan efektif, diantaranya bergesernya pembayaran dari DND Philippines karena terjadinya perubahan kepemimpinan di DND Philippines,” paparnya.
BACA JUGA:
Contoh lain adalah kontrak modernisasi C130 TNI AU dan pengadaan CN235 TNI AD yang telah disepakati sebelumnya, namun saat ini masih dalam proses finalisasi menuju efektif kontrak dan ditargetkan pembayaran dapat diterima dari pemerintah pada Desember 2023 hingga Januari 2024.
Gemma juga memastikan pihaknya tetap mengusahakan agar pendapatan dari optimalisasi aset non produktif, seperti inventory lama yang tidak dapat dimanfaatkan untuk program berjalan.
“Prospek bisnis perusahaan dapat dilihat dari telah ditandatanganinya perpanjangan kontrak dengan TUDM (Tentera Udara Diraja Malaysia) untuk pemeliharaan pesawat CN235 untuk jangka waktu 5 tahun ke depan,” beber dia.
Meski upah karyawan perusahaan dicicil, Gemma menyebut PTDI terus melakukan perbaikan bisnisnya. Perbaikan itu terbukti dengan telah diperolehnya kontrak-kontrak baru senilai total USD1 miliar pada 2023 ini, melonjak jauh dibandingkan dengan perolehan kontrak tahun sebelumnya.
Selain itu, PTDI juga mendapat kepercayaan dari Bappenas untuk mengembangkan pesawat N219 menjadi pesawat amfibi yang dapat take-off dan landing di perairan. Hal ini akan sangat membantu pengembangan di daerah 3T.
“Hal-hal di atas menunjukkan bahwa prospek PTDI di tahun-tahun selanjutnya akan semakin membaik, sehingga PTDI dapat lebih berkembang dan semakin maju,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)