JAKARTA - Laba bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diprediksi mencapai Rp250 triliun pada 2023. Jumlah itu turun signifikan dibandingkan laba bersih 2022 yang berada di posisi Rp 303 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir Menyatakan bahwa penurunan laba perusahaan pelat merah tahun ini disebabkan oleh lemahnya harga sejumlah komoditas saat ini.
Saat ini laba bersih BUMN masih dalam proses audit. Kendati begitu, perseroan negara diminta tetap melakukan efisiensi di sisi capital expenditure (capex) atau belanja modal.
“Mestinya tahun ini Rp 250 triliun, masih dapat kita efisienkan lagi dari capex dan operasional semua holding,” ujar Erick, Rabu (20/12/2023).
“Tahun ini perlu proses audit, tapi mudah mudahan terlepas dari tekanan harga komoditas yang menurun banyak mungkin kalau total profit saya rasa nggak bisa apple to apple dengan sebelumnya (2022) karena ada Rp 303 triliun,” lanjutnya.