JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian dan lembaga mewaspadai perubahan iklim dalam beberapa waktu terakhir. Sebab hal tersebut bisa menghambat produksi dari musim tanam dan panen raya di awal tahun.
“Waspada terhadap perubahan iklim yang kemungkinan bisa mengganggu musim tanam dan panen raya yang telah direncanakan sehingga hitung-hitungan mengenai kondisi aman, cadangan strategis pangan betul-betul dikalkulasi,” kata Jokowi, dikutip dari Antara, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Kepada jajaran kementerian dan lembaga mengenai pentingnya perencanaan penanaman tanaman pangan, dan kalkulasi data hasil produksi agar dapat memastikan ketersediaan bahan pangan di awal tahun ini.
Presiden Jokowi meminta agar stok dan ketersediaan pangan di awal tahun ini betul-betul terjaga. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kata dia, harus mengawasi stok dan harga pangan di wilayah masing-masing dan mengantisipasi jika terjadi gejolak yang tidak diinginkan.
“Jangan sampai terjadi kelangkaan dan kenaikan harga, sehingga sekali lagi ini perlu betul-betul dipantau di setiap kabupaten, di setiap provinsi agar stok yang ada bisa kita jaga dan harganya terjangkau masyarakat,” kata dia.
Presiden juga meminta komoditas energi seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas agar selalu tersedia di setiap daerah.
Dia mengingatkan jangan sampai terjadi kelangkaan komoditas energi yang bisa memicu kesulitan di tengah masyarakat dan mengerek inflasi.
“Jangan sampai 1, 2, atau 3 atau lebih kabupaten terjadi kelangkaan gas karena masalah distribusi yang terganggu misalnya harus dipantau dan dilihat secara detail,” kata dia.