JAKARTA - Penguatan ekosistem ekonomi syariah sangat penting dalam pengembangan perbankan syariah Indonesia. Penguatan ini dapat dilakukan melalui industri halal.
Anggota DPR RI Periode 2014-2019 Hakam Naja mengatakan, perbankan syariah lahir dari bank muamalat tetapi tidak ada dukungan regulasi (baru muncul 17 tahun setelah adanya bank muamalat). Jika dibandingkan Malaysia, Malaysia sudah menerapkan regulasi terkait sejak awal yang mendorong perkembangan perbankan syariah yang pesat.
"Kerjasama dan investasi internasional Indonesia masih sangat kurang di lingkup ekonomi syariah. Pendidikan dan peningkatan mutu SDM serta riset dan inovasi masih berkembang lambat," kata dia dalam diskusi Indef, dikutip Sabtu (13/1/2024).
Di sisi lain, kemampuan SDM terkait perbankan syariah masih kurang. Banyak eksekutif bank syariah yang lebih didominasi alumni bank konvesional. OJK telah menerapkan kewajiban pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariah.
"Upaya menghadirkan pesaing BSI perlu didukung agar iklim persaingan perbankan syariah berlangsung sehat. Setidaknya ada dua lagi bank syariah sekelas BSI agar publik memiliki lebih banyak pilihan dalam memiliki bank syariah," imbuhnya.
Sementara itu, Peneliti Center of Digital Economy and SME Indef Izzudin Al Farras Adha menilai, dari sisi keuangan syariah Indonesia meningkat tetapi negera lain juga meningkat lebih besar. Selain itu, dari sisi fashion dan kosmetik halal juga terus didorong untuk bisa mendunia.