Ekonomi China Tumbuh 5,2% pada 2023, Terburuk sejak 1990

Pika Piqhaniah, Jurnalis
Kamis 18 Januari 2024 10:05 WIB
Ekonomi China Tumbuh 5,2% pada 2023 (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Ekonomi China tumbuh 5,2% pada 2023. Catatan ini terburuk sejak 1990. China terpukul oleh krisis properti yang melumpuhkan, tingkat konsumsi yang lesu dan gejolak global.

Angka-angka itu sesuai dengan perkiraan dan bahkan melampaui target tetapi kemungkinan besar akan menambah tekanan baru terhadap para pejabat untuk mengeluarkan lebih banyak langkah stimulus untuk memulai aktivitas bisnis dan meningkatkan belanja konsumennya.

Biro Statistik Nasional (NBS) China mengungkapkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 5,2%.

PDB China tahun lalu mencapai 126,06 triliun yuan (sekitar Rp276,6 kuadriliun) pada 2023 dibanding PDB 2022 yang berada di angka 120.4724 triliun yuan, menurut data NBS.

Angka tersebut lebih baik daripada tiga persen yang tercatat pada 2022, sewaktu langkah-langkah pembatasan ketat nol-COVID menghancurkan aktivitas. Namun, ini menandai kinerja terlemahnya sejak 1990, di luar tahun-tahun ketika pandemi terjadi.

Meskipun pertumbuhan 5,2% akan dipandang dengan iri oleh pemerintah negara-negara lain seperti AS dan eurozone-masing-masing mengalami pertumbuhan sekitar 2% pada 2022, angka tersebut jauh di bawah 6% atau 7% yang terus menerus tercatat pada tahun 2010-an.

 BACA JUGA:

Setelah mencabut langkah-langkah pembatasan sangat ketat terkait COVID pada akhir 2022, Beijing menetapkan target pertumbuhan sekitar 5% untuk 2023.

Perekonomian sempat mengalami pemulihan pascapandemi tetapi melemah dalam beberapa bulan kemudian karena kepercayaan yang rendah di kalangan konsumen dan bisnis berdampak pada konsumsi.

Ekspor China yang biasanya merupakan penggerak pertumbuhan yang penting turun tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 2016, menurut data yang diterbitkan badan kepabeanan pada hari Jumat lalu.

Ketegangan geopolitik dengan AS dan upaya-upaya beberapa negara Barat untuk mengurangi ketergantungan pada China atau mendiversifikasi rantai pasokan mereka juga berdampak pada pertumbuhan.

Data PDB China masih menjadi sumber penting mengenai gambaran kesehatan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.

Para pejabat dijadwalkan melansir target pertumbuhan tahun 2024 pada bulan Maret.

Komisaris NBS Kang Yi pada Rabu (17/1) mengatakan kepada media bahwa pemulihan ekonomi merupakan tugas sulit pada tahun 2023, sementara data lain memperlihatkan gambaran suram mengenai keadaan perekonomian menjelang akhir tahun.

Antara kuartal ketiga dan keempat, di mana angka-angka lebih mencerminkan situasi ekonomi saat itu hanya tumbuh satu persen. Demikian dilansir VOA Indonesia.

Penjualan ritel pada bulan Desember, suatu indikator penting pengeluaran rumah tangga, melambat setelah mengalami peningkatan pada bulan sebelumnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya