Ekspor China yang biasanya merupakan penggerak pertumbuhan yang penting turun tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 2016, menurut data yang diterbitkan badan kepabeanan pada hari Jumat lalu.
Ketegangan geopolitik dengan AS dan upaya-upaya beberapa negara Barat untuk mengurangi ketergantungan pada China atau mendiversifikasi rantai pasokan mereka juga berdampak pada pertumbuhan.
Data PDB China masih menjadi sumber penting mengenai gambaran kesehatan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.
Para pejabat dijadwalkan melansir target pertumbuhan tahun 2024 pada bulan Maret.
Komisaris NBS Kang Yi pada Rabu (17/1) mengatakan kepada media bahwa pemulihan ekonomi merupakan tugas sulit pada tahun 2023, sementara data lain memperlihatkan gambaran suram mengenai keadaan perekonomian menjelang akhir tahun.
Antara kuartal ketiga dan keempat, di mana angka-angka lebih mencerminkan situasi ekonomi saat itu hanya tumbuh satu persen. Demikian dilansir VOA Indonesia.
Penjualan ritel pada bulan Desember, suatu indikator penting pengeluaran rumah tangga, melambat setelah mengalami peningkatan pada bulan sebelumnya.
(Dani Jumadil Akhir)