"Kalau Kita mengandalkan padat karya, sampai ayam tumbuh gigi pun negara kita tidak akan maju, karena padat karya itu, mohon maaf, gajinya terukur, tetapi kalau orang kerja di industri, pasti penciptaan lapangan kerja dengan upah yang cukup layak, itu cara kita untuk mendorong GDP kita bisa diatas Rp10 ribu," jelas Bahlil.
"Kalau kita hanya menciptakan lapangan pekerjaan dengan gaji 3 juta, 4 juta bagaimana pendapatan perkapita bisa naik, instrumennya harus hilirisasi," sambungnya.
Sehingga menurutnya, saat ini yang perlu dibenahi adalah standar kualitas SDM Indonesia, yanv harus bisa mengikuti kebutuhan industsi. Sehingga mempunyai skill yang sesuai dengan permintaan tenaga kerja industri-industri padat modal.
(Taufik Fajar)