Penutupan kantor berita itu akan berdampak pada sekitar 300 karyawan, menurut seorang staf yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada kantor berita AFP.
Serikat Wartawan Nasional Filipina mengatakan bahwa penutupan itu menandakan “berkurangnya satu sumber informasi yang terpercaya bagi masyarakat di tengah disinformasi dan misinformasi yang semakin merajalela”.
Sebelumnya lembaga penyiaran ABS-CBN, yang merupakan pengkritik mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte, juga terpaksa membatasi operasinya pada tahun 2020 setelah pemasukan dari iklan merosot akibat dicabutnya lisensi siaran gratis.
(Taufik Fajar)