JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menetapkan anggaran bantuan sosial (bansos) hingga Juni 2024 sebesar Rp17,5 triliun dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan anggaran Rp11,3 triliun yang disalurkan hingga Maret 2024.
Pemerintah memberikan sederet bansos tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dengan harapan dapat memberikan dampak besar kepada pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.
Berikut ini Okezone telah merangkum fakta mengenai anggaran bansos-BLT yang sudah disiapkan Rp28,8 triliun, ditulis pada Senin (26/2/2024).
1. Bantuan Pangan Diberikan Kepada 22 Juta Penerima
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan bahwa bantuan pangan beras 10 kilogram yang diberikan kepada 22 juta penerima juga tambahan daging ayam dan telur untuk keluarga yang memiliki balita stunting.
"Jadi angka Rp17,5 triliun itu bansos beras 10 kg ke penerima PKH tambahan sampai Juni nanti dan untuk keluarga-keluarga yang memiliki balita stunting ditambahkan daging ayam dan telur seperti dilakukan akhir tahun lalu. Itu angka Rp17,5 triliun mencakup kedua itu," ujarnya.
2. BLT akan Diberikan Selama 3 Bulan
Untuk BLT, lanjut Isa, sejauh ini sudah diputuskan untuk 3 bulan pertama dan tentu setelah itu akan dilakukan evaluasi lagi.
“Untuk BLT sejauh ini sudah diputuskan untuk 3 bulan pertama, kemudian akan dilakukan review lagi, anggarannya akan mencapai Rp11,3 triliun. Ini seluruhnya tentunya disiapkan dari cadangan belanja bansos yang memang disediakan dari tiap tahun anggaran," katanya.
3. Anggaran Bansos-BLT Mencapai Rp28,8 Triliun
Selain bantuan pangan, BLT mitigasi risiko pangan akan diberikan sebesar Rp600 ribu selama 3 bulan dengan penerima 18,8 juta orang. Bantuan tersebut memiliki anggaran sebesar Rp11,3 triliun. Jika dijumlah, maka anggaran bansos dan BLT mencapai sekira Rp28,8 triliun.
4. Dampak Bansos bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga menambahkan bahwa dengan sederet bansos yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan bakal memiliki dampak yang besar kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Setidaknya pada kuartal I 2024 ini di mana kenaikan harga di tengah masyarakat menjadi masalah utama.
5. Konsumsi Masyarakat Meningkat
Suahasil juga meyakini dengan sederet bansos yang diberikan maka konsumsi masyarakat akan meningkat dan daya beli juga tidak akan turun menghadapi sederet kenaikan harga yang terjadi.
"Konsumsi masyarakat meningkat dan daya beli tidak turun dan ini bagus memberikan dorongan kepada komponen konsumsi rumah tangga di dalam pertumbuhan ekonomi kita," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)