“Transformasi BUMN harus kita dorong, kita tidak bisa berpuas diri. Apakah, misalnya dividen tahun ini yang terbesar sepanjang sejarah yaitu Rp81,4 triliun cukup? Tidak. Negara membutuhkan lebih,” paparnya.
Dirinya meyakini bahwa perseroan mampu mampu memberikan dividen kepada pemegang saham. Keyakinan itu didasarkan pada tingkat kesehatan perusahaan saat ini.
“Karena kalau dulu 60%, ketika saya masuk itu merugi, sekarang 80% mayoritas semua untung, 80%,” beber dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)