3. Beras SPHP Bulog yang dikemas ulang
Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menuturkan, bila pihaknya telah menerima data-data detail dari Bulog Kantor Cabang Malang, terkait penyaluran beras SPHP di wilayah Kabupaten Malang. Data ini untuk memperkuat proses penyidikan terkait pengemasan ulang beras Bulog SPHP ke kemasan premium.
Tersangka diketahui telah beroperasi mengemas ulang beras Bulog SPHP kemasan 50 kilogram, ke kemasan beras premium merek Raja Lele berukuran 25 kilogram dan Ramos Bandung dengan kemasan 5 kilogram.
4. Dijual dengan harga yang mahal
Beras Bulog yang sudah dipindah ke kemasan premium itu lantas dijual seharga Rp69.000 - 70.000 untuk kemasan 5 kilogram merek Ramos Bandung, serta Rp350.000 untuk kemasan 25 kilogram merek Raja Lele, atau jika dikalkulasikan di harga Rp14.000 per kilogram.
Pelaku sudah beroperasi kurang lebih lima bulan dan mendapatkan keuntungan hingga Rp8 -Rp9 juta per bulannya, atau jika dikalkulasikan lima bulan mencapai Rp45 juta.
5. Melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan
Berikutnya di bulan Januari 2024 fluktuasi harga beras Bulog membuatnya melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan. Caranya tersangka melakukan pembelian beras Bulog, kemudian mengemas ulang ke bungkus karung beras jenis premium kemasan 5 kilogram dan 25 kilogram.
"Motif tersangka untuk menjual kembali dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak," kata Imam Mustolih, saat rilis di Mapolres Malang, Senin pagi (18/3/2024).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)