5 Fakta Terungkap Beras Bulog Disulap Jadi Kemasan Premium

Saskia Adelina Ananda, Jurnalis
Sabtu 23 Maret 2024 04:05 WIB
Terungkap beras bulog dikemas jadi premium (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kepolisian membongkar gudang yang dijadikan tempat penyalahgunaan beras Bulog. Polisi menangkap tiga orang, termasuk pemilik gudang tersebut, dan menyegel gudang di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dengan melakukan aktivitas pengemasan kembali beras Bulog program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi premium, dan dibagi menjadi dua merek tertentu dengan tujuan dijual kembali dan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Berikut fakta mengenai penyalahgunaan beras Bulog yang dirangkum Okezone, Sabtu (23/3/2024).

1. Beras bulog untuk dijual dengan harga premium

Dari informasi yang dihimpun, dugaan penyalahgunaan beras bulog untuk dijual dengan harga premium di pasaran ini terungkap dari kecurigaan petugas Satreskrim Polres Malang, terkait adanya aktivitas malam hari di gudang tersebut. Kemudian petugas melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan tiga orang dan dua ton barang bukti beras.

Sejumlah barang bukti berupa beras hasil pengemasan ulang kemasan 5 kilogram, dan 25 kilogram sebanyak kurang lebih satu ton. Disusul beras kemasan 50 kilogram sebanyak 1,2 ton, ratusan karung bekas beras Bulog SPHP, timbangan digital, serta peralatan lainnya. Polisi sendiri telah menutup pergudangan di kawasan Desa Kidal, Kecamatan Tumpang.

2. Tidak mendapat rekomendasi dari instansi pemerintahan setempat

"Saat ini Bulog menyalurkan SPHP itu di ritel modern, kemudian di pasar-pasar tradisional, dan toko-toko yang lainnya di luar pasar, yang sudah mendapatkan rekomendasi dari dinas ketahanan pangan. Jadi kita semua bekerja sama, kalau yang di luar itu tidak ada," ucap Siane Dwi Agustina, saat rilis di Mapolres Malang, pada Senin (18/3/2024).

Namun Siane menyebut, terbongkarnya penjualan beras SPHP Bulog yang dikemas ulang dalam kemasan beras premium, dan dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp10.900, memang menjadi temuan terbaru.

3. Beras SPHP Bulog yang dikemas ulang

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menuturkan, bila pihaknya telah menerima data-data detail dari Bulog Kantor Cabang Malang, terkait penyaluran beras SPHP di wilayah Kabupaten Malang. Data ini untuk memperkuat proses penyidikan terkait pengemasan ulang beras Bulog SPHP ke kemasan premium.

Tersangka diketahui telah beroperasi mengemas ulang beras Bulog SPHP kemasan 50 kilogram, ke kemasan beras premium merek Raja Lele berukuran 25 kilogram dan Ramos Bandung dengan kemasan 5 kilogram.

4. Dijual dengan harga yang mahal

Beras Bulog yang sudah dipindah ke kemasan premium itu lantas dijual seharga Rp69.000 - 70.000 untuk kemasan 5 kilogram merek Ramos Bandung, serta Rp350.000 untuk kemasan 25 kilogram merek Raja Lele, atau jika dikalkulasikan di harga Rp14.000 per kilogram.

Pelaku sudah beroperasi kurang lebih lima bulan dan mendapatkan keuntungan hingga Rp8 -Rp9 juta per bulannya, atau jika dikalkulasikan lima bulan mencapai Rp45 juta.

5. Melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan

Berikutnya di bulan Januari 2024 fluktuasi harga beras Bulog membuatnya melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan. Caranya tersangka melakukan pembelian beras Bulog, kemudian mengemas ulang ke bungkus karung beras jenis premium kemasan 5 kilogram dan 25 kilogram.

"Motif tersangka untuk menjual kembali dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak," kata Imam Mustolih, saat rilis di Mapolres Malang, Senin pagi (18/3/2024).

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya