Manajemen juga mengakui adanya penyusutan dan amortisasi, sehingga memangkas sebesar Rp8,08 triliun, lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya.
Serangkaian beban yang menggunung tampak menggerus operasional, sehingga margin laba kotor tersisa Rp11 triliun. Ini belum dipotong biaya pendanaan, sehingga laba sebelum pajak TLKM menembus Rp10,14 triliun.
Dari sisi balance sheet, nilai aset TLKM naik tipis menjadi Rp288,03 triliun. Ini terjadi seiring kenaikan modal atau ekuitas di angka Rp164,41 triliun, saat kewajiban utang atau liabilitas terpangkas menjadi Rp123,62 triliun.
Kas yang digenggam akhir Maret 2024 mencapai Rp29,52 triliun, sedikit bertambah dari posisi awal tahun.
(Taufik Fajar)