JAKARTA - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memaksimalkan pembayaran non tunai, salah satunya dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Hal itu untuk menunjang layanan transaksi yang dibutuhkan konsumen.
Penjual gule tikungan (Gultik) Purnomo Setiawan mengatakan pola transaksi yang dilakukan konsumen saat ini memang sudah berubah. Sebab, konsumen lebih senang melakukan pembayaran digital ketimbang konvensional.
"Banyak yang meminta pembayaran non tunai saat ini," kata Purnomo saat ditemui Okezone.com belum lama ini.
Pria asal Solo itu mengatakan sejak dua tahun lalu pun sudah menyediakan QRIS setelah mengajukan pembuatan ke Bank Rakyat Indonesia (BRI). Langkah itu dia lakukan agar konsumen tidak berpaling dan mendapatkan kenyamanan transaksi.
"Saya mengajukan QRIS ke BRI. Untuk pembuatannya cepat karena hanya satu hari. QRIS bisa digunakan setelah saya mendapatkan barcode untuk transaksi," katanya.
Dia mengatakan saat ini sangat terbantu dengan adanya pembayaran digital. Pasalnya, penjualan usahanya cukup stabil sejauh ini.
"Pembayaran lewat QRIS cukup lumayan. Persentasenya pembayaran QRIS dan tunai bisa 50% banding 50%," ucapnya.
Senada dengan hal itu penjual bakso malang di Depok, Sudar mengatakan usahanya itu sejak 1995, tetapi baru dua tahun terakhir menyediakan layanan pembayaran QRIS. Sebab, banyak pelanggan yang memintanya menyediakan layanan itu untuk memudahkan transaksi.
Lewat pembayaran itu membuatnya tidak perlu menyiapkan uang kembalian. Jadi, transaksi antara penjual dan pembeli akan cepat serta dirinya sangat terbantu saat sedang ramai.
"Pembayaran pakai QRIS BRI dalam satu hari bisa Rp700 ribu sampai Rp1 jutaan. Omzet satu hari saat ini sekitar Rp2 jutaan," kata Sudar.
Pria asal Malang mengatakan usahanya yang berada Jalan Masjid Al Ittihat, Kelurahan Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, mengalami penurunan setelah pandemi covid-19. Jadi, dia pun memutar cara agar usaha kembali meningkat, salah satunya menyediakan pembayaran digital, dan pemesanan online.
"Terpenting, saya lengkapi fasilitas untuk pembayaran," ucapnya
Pembuatan QRIS Tidak Makan Waktu Lama
Di tempat lain, Kepala Unit BRI Cipayung, Hosnul Fuad mengatakan setiap petugas BRI di unit manapun memang melakukan pelayanan jemput bola. Hal itu sebagai cara menyentuh masyarakat dan agar merasakan manfaat program dari BRI.
"Jemput bola (untuk pembuatan QRIS) dilakukan petugas BRI setiap sore hari," ucap Hosnul Fuad.
Dia mengatakan untuk membuat Qris memang tidak memerlukan waktu lama. Jadi, konsumen pun sangat terbantu bisa segera menggunakan metode pembayaran tersebut.
"Pembuatan syarat buka tabungan. Kalau belum ada, akan dibuatkan. Prosesnya satu harian. Setelah proses selesai konsumen akan diberikan barcode," ucapnya.
(Dani Jumadil Akhir)