Komunikasi, Jadi Kunci Utama Galbay Kredit Bank di BRI Otista

JAKARTA - Jangan khawatir jika mengalami Galbay alias gagal bayar pada kredit bank. Masalah tersebut bisa diatasi dengan komunikasi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Cabang BRI KC Jakarta Otista R Mochamad Yogiprayogi, kepada Okezone.com. Galbay menjadi istilah yang tengah populer di kalangan anak muda.

Galbay ditujukan kepada mereka yang mengalami kendala dalam membayar cicilan termasuk cicilan kredit pada bank. Biasanya mereka yang mengalami galbay adalah yang tercekik bunga kredit yang tinggi, seperti pada Banke atau bank keliling yang tidak memiliki legalitas.

“Namanya punya pinjaman atau kredit selalu ada yang bermasalah. Selama kita menyalurkan KUR pasti ada saja yang menunggak,” ujarnya.

Di Bank BRI Otista, masalah galbay akan diselesaikan melalui komunikasi secara persuasif dan melakukan verifikasi di mana masalah yang dihadapi oleh kreditur, seperti sedang sepi dagangannya atau ada hal lain. 

Setelah dilakukan pengecekan maka Bank BRI Otista akan menghitung ulang kemampuan nasabah dan kemudian akan ditawarikan program restrukturasi dan penjadwalan ulang. Namun jika sudah memenuhi syarat rekonstruksi ternyata tetap angkat tangan maka bisa dilakukan dengan penyelesaian lain seperti jaminan aset.

“Tapi jika sebelum itu mereka ada kemapuan bayar ke BRI, maka kami pun akan memberikan penawaran keringanan bunga,” ujarnya. 

Yogi pun menegaskan, Bank BRI Otista memiliki 18 kantor cabang yang siap menyalurkan berbagai macam pinjaman kredit dengan bunga yang terukur dan tenor yang cukup panjang.

Dengan demikian, bagi masyarakat yang belum memiliki akses pinjaman kredit dapat membuka rekening terlebih dahulu sehingga terhindar dari bunga tinggi di lembaga ilegal sepeti Banke.

Setelah menjadi nasabah, sejumlah aktivitas perbankan dapat dilakukan tanpa harus ke kantor cabang Bank BRI. Namun bisa ke Agen BRILink yang lokasinya relatif lebih dekat dengan masyarakat.

Nanti otomatis si nasabah akan melakukan setoran tabungan BRI kan ke Agen BRILink, katanya.

Seperti diketahui, masih ada masyarakat saja yang terjerat kredit dari lembaga keuangan ilegal. Mereka menawarkan uang cair secara instan dengan bunga yang sangat tinggi dan tenor pinjaman yang pendek.

(Rani Hardjanti)