JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan jurus untuk mencegah kasus mega korupsi PT Jiwasraya (Persero) dan PT Garuda Indonesia Tbk terulang lagi.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pemegang saham sudah merancang langkah taktis, sehingga ‘bom’ alias korupsi bisa dicegah. Strategi yang dibidik berupa peta jalan (roadmap) 10 tahun dan Rencana Jangka Panjang Pembangunan (RJPP) 5 tahun.
Lalu, melanjutkan program transformasi dan konsolidasi BUMN. Aksi ini diharapkan menjadi ‘mesin’ yang bisa mendorong bisnis perseroan ke depan. Selain itu, memasifkan restrukturisasi atau penyehatan keuangan perusahaan yang ‘sakit-sakitan’.
Saat ini, hasil dari transformasi berupa pembentukan 12 klaster dengan 40 perusahaan yang terlibat di dalamnya. Dalam konteks ini, terjadi pemangkasan jumlah perseroan yang sebelumnya mencapai 120 perusahaan.
“Kita harapkan 12 klaster menjadi engine bagaimana kita kedepan mengkonsolidasi dan memastikan bahwa BUMN sehat ke depan, tidak terjadi lagi bom-bom seperti Jiwasraya, Garuda dan sebagainya,” ujar Tiko ditulis Kamis, (2/5/2024).
“Menghadapi tantangan ke depan, BUMN saat ini menyelesaikan roadmap 10 tahun, Pak Rabin ditugaskan Pak Menteri bagaimana kita memiliki roadmap 10 tahun dan juga memastikan memiliki RJPP 5 tahun,” pungkas dia.
Pemegang saham juga menargetkan restrukturisasi BUMN di sektor infrastruktur dan farmasi rampung tahun ini, sebelum periodisasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai pada Oktober 2024 mendatang.