JAKARTA - Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) buka suara soal PT Sepatu Bata Tbk gulung tikar hingga menutup pabriknya di Purwakarta. Meski belum melakukan pertemuan dengan manajemen Bata. Aprisindo menilai adanya tantangan tanbahan bagi industri sepatu di tanah air ini.
Direktur Eksekutif Aprisindo, Firman Bakri menyampaikan tantangan bisnis sepatu di kancah domestik saat ini telah berlangsung sejak tahun 2019 – 2022. Firman memperkirakan industri alas kaki saat ini dikenakan biaya bea masuk tambahan (safeguards) pada bahan baku pembuatan sepatu.
"Sejak tahun 2019-2022 untuk bahan baku berupa tekstil/kain dikenakan safeguards, sehingga beban biaya produksi bagi industry alas kaki mengalami peningkatan," ujar Firman dalam keterangannya, Senin (6/5/2024).
Firman menjelaskan meski kebijakan safeguards tersebut telah dihentikan selepas tahun 2022, permohonan izin untuk bahan baku sempat tertunda lama. Ia melanjutkan, tantangan berupa ketentuan verifikasi kemampuan industri dilakukan oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian.
"Karena ada ketentuan verifikasi kemampuan industry, dimana pabrik-pabrik yang akan melakukan importasi harus diverifikasi, oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian," jelas Firman.