Sepatu Bata Tutup Pabrik, Menperin: Efisiensi Bisnis

Tangguh Yudha, Jurnalis
Selasa 07 Mei 2024 13:08 WIB
Menperin buka suara soal penutupan pabrik sepatu bata (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Perindustrian merespons terkait penutupan pabrik sepatu Bata yang berlokasi di Purwakarta. Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penutupan dilakukan dalam rangka efisiensi bisnis.

"Boleh saya sampaikan (Bata) sedang melakukan upaya transformasi dan mereka mengadjust kegiatan bisnisnya untuk lebih efisien. Termasuk yang kita ketahui bersama mereka sudah menjual aset dalam rangka untuk menjadikan perusahaan kembali sehat," ungkapnya, Selasa (7/5/2024).

Sebelumnya, viral di media sosial postingan yang menampilkan ratusan pekerja pabrik berbondong-bondong meninggalkan tempat mereka mencari nafkah. Sang perekam video tampak beberapa kali mengucap kalimat perpisahan.

Pada keterangan postingan, tertulis bahwa penghentian operasional pabrik Bata di Purwakarta lantaran perusahaan mengalami kerugian. Disebutkan, permintaan konsumen terhadap produk sepatu Bata kian menurun.

Dalam pernyataan resmi Corporate Secretary Bata, Hatta Tutuko, yang dikutip dari keterbukaan informasi di IDX Channel, diungkapkan bahwa penutupan pabrik dilakukan per tanggal 30 April 2024.

Hatta menyebut PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat, namun bisnis tetap tidak bisa pulih.

"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," tulis Hatta.

"Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," tambahnya.

Untuk diketahui, Bata sendiri memang telah menderita kerugian sebesar Rp80,65 miliar pada periode Januari sampai September 2023, membengkak 294,76% dibanding rugi Rp20,43 miliar pada Januari-September 2022.

Penjualan bersih Perseroan juga tercatat turun 0,42% menjadi Rp488,47 miliar pada Januari sampai September 2023, dari Rp490,57 miliar periode sama 2022.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya