JAKARTA - Emiten pertambangan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyatakan bahwa digitalisasi menjadi elemen kunci yang membantu pertumbuhan perusahaan.
Upaya digitalisasi terus diperkuat di berbagai sektor, mengingat manfaat implementasi yang sangat luas, termasuk mengoptimalkan efisiensi, keberlanjutan, produktivitas, serta terutama, mendukung aspek keselamatan atau keamanan operasional di areal pertambangan.
Sejak 1995, atau sebelum era digitalisasi industri 4.0 maupun 5.0, BUMI bersama anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) telah mengadopsi teknologi dalam operasional pertambangan.
“Digitalisasi terintegrasi di KPC telah dilakukan sejak 1995, melalui penggunaan dispatch system,” kata Mining Operation Division Pit Bintang KPC, Zulfikar Rahman Sagala dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).
Untuk diketahui, dispatch system adalah sistem manajemen pertambangan yang menggunakan program simulasi komputer dalam mengatur pola kerja, terutama untuk mengontrol alat muat dan alat angkut.
Digitalisasi juga banyak dimanfaatkan dalam fungsi pemantauan kegiatan di lapangan. Monitoring dashboard dibuat secara tailored made dengan mengintegrasikan informasi dan sumber daya yang ada, sehingga sangat cocok untuk memonitor lapangan.
Di antaranya sistem GPS yang real-time dan terhubung dengan data plan. Dengan demikian, petugas tidak sekadar menjalankan sistem dari jarak jauh, namun juga dibekali dengan informasi situasi lapangan melalui sistem digital.
"Teknologi digital sangat mendukung cost efficiency, cost reduction, dan produktivitas pekerjaan kami di lapangan. Nomor satu, mandatory tentunya untuk safety (keselamatan). Safety itu utama untuk mendapatkan produksi yang baik. Kita punya banyak safety monitoring system. Misalnya observasi perilaku, implementasi SOP, semua lengkap. Termasuk isu fatique (kelelahan),” jelas Zulfikar.