1. Sudan Selatan
Sebagai negara termiskin di antara negara-negara termiskin di dunia, Sudan Selatan telah dilanda kekerasan sejak negara tersebut didirikan pada tahun 2011.
Kaya akan cadangan minyak, negara yang tidak memiliki daratan dan berpenduduk sekitar 15 juta jiwa ini merupakan contoh dari 'kutukan sumber daya,' di mana kelimpahan mendorong politik dan ekonomi.
2. Burundi
Burundi yang kecil dan terkurung daratan tidak memiliki sumber daya alam dan dilanda perang saudara yang berlangsung dari 1993 hingga 2005, yang dampaknya masih menjadi faktor yang berkontribusi terhadap peringkat negara termiskin kedua di dunia.
Dengan sekitar 80% dari sekitar 13 juta penduduk Burundi bergantung pada pertanian subsisten, kerawanan pangan hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara-negara Afrika sub-Sahara. Selain itu, akses terhadap air dan sanitasi masih sangat rendah dan kurang dari 5% penduduk mempunyai listrik.
3. Republik Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah adalah negara yang sangat kaya dan dihuni oleh masyarakat yang sangat miskin, dan telah menjadi salah satu negara termiskin di dunia selama lebih dari satu dekade. Untuk pertama kalinya sejak kemerdekaannya dari Prancis tahun 1960, pada 2016 Republik Afrika Tengah telah memilih presiden secara demokratis mantan profesor matematika dan perdana menteri Faustin Archange Touadéra, yang berkampanye sebagai pembawa perdamaian yang dapat menjembatani kesenjangan antara minoritas muslim dengan ayoritas kristen. Namun, meski keberhasilan pemilunya dipandang sebagai langkah penting menuju rekonstruksi nasional, sebagian besar wilayah negara tersebut masih dikuasai oleh kelompok anti-pemerintah dan milisi
4. Republik Demokratik Kongo
Sejak memperoleh kemerdekaan dari Belgia pada tahun 1960, Republik Demokratik Kongo telah mengalami beberapa dekade kediktatoran yang kejam, ketidakstabilan politik, dan kekerasan yang terus menerus, menjadikannya langganan dalam peringkat negara termiskin di dunia.
Sekitar 65% dari sekitar 100 juta penduduk negara ini bertahan hidup dengan pendapatan kurang dari USD2,15 per hari.
Namun, Bank Dunia mengatakan bahwa Republik Demokratik Kongo memiliki sumber daya dan potensi untuk menjadi salah satu negara terkaya di Afrika dan pendorong pertumbuhan bagi seluruh benua. Negara ini sudah menjadi produsen kobalt terbesar di dunia dan sumber tembaga terkemuka di Afrika dalam produksi kendaraan listrik.