JAKARTA - Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) resmi beroperasi 15 tahun.
Dalam 3 tahun terakhir, ICDX Group menunjukkan pertumbuhan positif dalam volume transaksi.
Di 2021, total volume transaksi di ICDX Group mencapai 9.890.507 lot dengan komposisi 1.264.028 lot transaksi multilateral dan 8.626.479 lot transaksi Sistem Perdagangan Alternatif.
Pada 2022, total volume transaksi mencapai 10.162.658 lot dengan komposisi 1.877.512 lot transaksi multilateral dan 8.258.146 lot transaksi Sistem Perdagangan Alternatif.
Di 2023, total volume transaksi mencapai 12.429.818 lot dengan komposisi 3.145.592 lot transaksi multilateral dan 9.284.226 lot transaksi Sistem Perdagangan Alternatif.
Sedangkan di 2024, ICDX Group memproyeksikan total volume transaksi mencapai 14.298.169 lot dengan komposisi 3.798.169 lot transaksi multilateral dan 10.500.000 lot transaksi Sistem Perdagangan Alternatif.
Sejak mulai beroperasi, ICDX Group telah menghadirkan ekosistem Perdagangan Berjangka dan Komoditi (PBK) terdiri atas Bursa ICDX, Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Indonesia Clearing House (ICH) dan disusul pada tahun 2016 dengan menghadirkan ICDX Logistik Berikat (ILB).
“Beberapa langkah strategis akan kami jalankan kedepan dalam kerangka sustainable action, yang mencerminkan semangat keberlanjutan ICDX Group. Langkah-langkah tersebut meliputi building a better industry, a better community, a better world,” ujar Direktur Utama ICDX, Fajar Wibhiyadi, Selasa (2/7/24).
“Harapan kami, dengan adanya upaya berkelanjutan ini, ICDX Group dapat memberikan kontribusi positif bagi industri perdagangan berjangka komoditi, masyarakat, serta lebih luas lagi yaitu berkontribusi kepada dunia," sambungnya.