Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memilih Menkeu yang inklusif dan netral, alias tidak tidak berkepentingan dengan politik.
"Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir. Lebih merupakan harapan. Kalau orang partai kan banyak kepentingan. Harus inklusif ya, bukan kepentingan, bahaya," tegasnya.
Dia berpendapat bahwa sosok Menkeu saat ini memiliki peran krusial, sehingga harus diemban oleh orang yang mampu mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran, dan lain sebagainya. Menurutnya, dengan beban seberat itu, siapapun yang akan menjadi Menkeu juga harus siap-siap dibenci oleh banyak orang.
"Itu untuk memastikan. Makanya siap-siap dibenci oleh banyak orang, banyak teman-temannya sebagai Menteri. Enggak bisa, enggak bisa, potong (anggaran), potong (anggaran)," tutup Faisal.
(Dani Jumadil Akhir)