Soal IPO BUMN, Stafsus Erick Thohir: Harus Ada Hitungan

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Jum'at 19 Juli 2024 09:42 WIB
IPO BUMN perlu perhitungan yang matang (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Rencana perusahaan BUMN jumbo melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) butuh perencanaan matang. Langkah IPO BUMN tidak bisa terburu-buru dan harus mempertimbangkan stabilitas pasar.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, perlu kalkulasi atau perhitungan matang baik dari sisi pasar hingga dinamika makro ekonomi. Sehingga, pemegang saham tidak tergesa-gesa mendorong BUMN mencatatkan saham perdana di BEI.

“Enggak bisa (langsung IPO), harus ada hitungannya,” ujar Arya saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Kamis (19/7/2024).

Dia mencontohkan, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang batal go publik. Padahal pencatatan saham perdana anak usaha PT Pertamina (Persero) di Bursa Efek Indonesia ditargetkan bisa terealisasi 2023 lalu.

Adapun keputusan penundaan IPO PHE setelah Kementerian BUMN melakukan penilaian atau review atas kinerja Pertamina Group, termasuk melihat dinamika pasar modal saat itu.

“Saya kasih contoh, dulu waktu Pertamina Hulu Energi mau di-IPO-kan, itu market-nya gak cocok, gak pas market-nya, gak bisa dipaksakan gitu, itu harus benar bisa, baru bisa,” paparnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya