JAKARTA - Consulting Cushman & Wakefield Indonesia mencatat akan ada pusat perbelanjaan baru alias mal di wilayah Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Debotabek). Kehadiran mal baru tersebut menunjukkan pertumbuhan pada pasar ritel di Debotabek.
Mengutip data Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, pada paruh pertama tahun ini, kawasan Debotabek mengalami penambahan dua pusat perbelanjaan baru, yaitu Living World Kota Wisata di Bogor dan AEON Mall Deltamas di Bekasi.
Pembukaan kedua mal ini telah menambahkan 166.000 m2 ruang ritel ke pasar. Secara YoY, pasokan kumulatif meningkat sebesar 8,8%, dengan total pasokan mencapai 2.976.900 m2.
Selain itu, akan ada lagi penambahan mal baru di Kawasan Debotabek pada akhir tahun ini dan awal 2025. Di antaranya, Living World Grand Wisata, Hampton Square, Eastvara Mall, Markt Lane Sentul.
Kemudian Mall at Little Tokyo Jababeka, Pakuwon Mall Bekasi, Summarecon Mall Bekasi Fase 2, termasuk Jakarta Premium Outlet.
Jika semua pusat perbelanjaan yang akan datang ini sesuai jadwal pengembangan, pasokan ruang ritel kumulatif di wilayah Debotabek diperkirakan akan meningkat sebesar 10,2% menjelang akhir 2025.
Sementara itu, pasar ritel Debotabek terus mengalami pertumbuhan moderat dalam harga sewa dasar dan service charge, dengan peningkatan masing-masing sebesar 2,4% pada harga sewa dasar dan peningkatan service charge sebesar 2,9%. Kebaikan service charge diperkirakan akan terus berlanjut pada semester mendatang.
Pasar mengalami tren harga yang relatif stabil selama kuartal ulasan, dengan kenaikan tahunan sebesar 2,3%, mencapai Rp48.800.000/m2. Di CBD, harga rata-rata kondominium mencapai Rp 60.000.000/m2, menandai kenaikan 1,9% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara area primer mencatat harga Rp 51.300.000/m2, naik 1,6% YoY.
Di sisi lain, area sekunder mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan, dengan kenaikan harga sebesar 4,8% per tahun menjadi Rp 35.200.000/m2. Menghadapi pasar yang diperkirakan lambat, harga diharapkan tetap relatif stabil sepanjang kuartal-kuartal mendatang.
Rata-rata tarif sewa pasar apartemen sewa mengalami peningkatan sebesar +0.9% QoQ dan +2.6% YoY, yaitu sebesar Rp 262,134/m2/bln. Kontributor utama kenaikan ini adalah kenaikan tarif sewa kondominium (+4.1% QoQ dan +8.8% YoY) seiring dengan meningkatnya permintaan.
Sementara itu, tarif sewa sub-sektor Service Apartment dan Apartemen Khusus Sewa tidak mengalami perubahan signifikan selama kuartal ulasan, dan diperkirakan akan relatif stabil pada kuartal berikutnya.
Harga rata-rata lahan industri mencapai Rp 2.791.000/m2 pada kuartal ulasan yang merupakan kenaikan harga kuartalan yang moderat, meningkat sebesar 1,30% dan pertumbuhan YoY sebesar 5,80%. Harga lahan industri relatif stabil selama beberapa kuartal terakhir, di mana nilai tukar mata uang menjadi faktor utama yang mempengaruhi perubahan harga.
Untuk tetap kompetitif di pasar, beberapa kawasan industri menawarkan potongan harga, terutama untuk menarik permintaan asing. Untuk mengantisipasi persaingan pasar yang sedang berlangsung, rata-rata tarif sewa gudang sewa di wilayah Jabodetabek diperkirakan akan tetap stabil, pada kisaran Rp 78.000/m2/bln.
(Feby Novalius)