Pertama, mempercepat realisasi investasi yang masih mangkrak di era Presiden Jokowi sekitar Rp149 triliun di 2024. Bhima menyebut, sekalipun waktunya terbatas lantaran masa peralihan, namun ada waktu mempersiapkan strategi dan pembentukan tim percepatan investasi yang lebih progresif.
Kedua, meningkatkan promosi investasi yang lebih berkualitas, contohnya di sektor ekonomi restoratif dan energi terbarukan.
“Dengan peningkatan komitmen investasi yang lebih berkualitas diharapkan penciptaan lapangan kerja di daerah bisa lebih baik,” ucap Bhima kepada MNC Portal saat dihubungi.
Ketiga, membantu Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk memformulasikan belanja perpajakan atau insentif pajak yang tepat sasaran.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)