JAKARTA - Kementerian ESDM mengumumkan 13 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara telah dijadwalkan untuk pensiun dini. 13 PLTU berbahan bakar batu bara telah dimasukkan dalam daftar untuk pensiun dini.
Penentuan ini merupakan hasil dari studi kolaboratif antara Kementerian ESDM, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan United Nations Office for Project Services (UNOPS).
"Jadi masalah coal retirement kemarin yang disebut, sudah pernah saya sampaikan ke (Menko) Marves bahwa kita itu hasil dari studi mengenai coal retirement kita itu ada tiga studi. Jadi kita sendiri, lalu dari ITB, lalu dari UNOPS, itu ada. Nah (hasil) tiga (studi) ini kita identifikasi bareng semua, kita rangkum bahwa kita punya 13 list dari PLTU di luar Cirebon," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, dikutip Kamis (22/8/2024).
Meskipun Eniya tidak merinci keseluruhan 13 PLTU tersebut, ia menyebut beberapa contohnya, termasuk PLTU Suralaya di Cilegon, Banten; PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur; dan PLTU Ombilin di Sijantang Koto, Sumatra Barat.
"Nah kalau sekarang yang dibahas itu Suralaya, Paiton, itu termasuk di dalam 13 PLTU (yang akan dipensiunkan dini), Ombilin di Sumatera (Barat)," kata Eniya.
Dia menjelaskan bahwa ke-13 PLTU batu bara tersebut akan dipensiunkan dini karena tingginya tingkat emisi yang dihasilkan. Total emisi dari ke-13 unit ini diperkirakan mencapai angka yang sangat besar, sekitar 48 juta ton atau lebih.