Emiten Pakan Udang Golden Westindo (GWAA) Siap IPO, Bidik Rp82,2 Miliar

Cahya Puteri Abdi Rabbi, Jurnalis
Rabu 11 September 2024 21:15 WIB
GWAA Akan Melantai di BEI (Foto: Freepik)
Share :

Dalam aksinya, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Shinhan Sekuritas Indonesia.

Rusdi menjelaskan perseroan adalah pemain utama dalam industri perdagangan pakan pembenihan udang dan ikan, pakan ikan hias, peralatan akuarium, serta pakan beku ikan hias.

"Kami mengoperasikan dua segmen bisnis utama, yaitu aquaculture dan aquatic," ujar Rusdi.

Rusdi menjelaskan, produk perseroan mencakup pakan pembenihan alami (artemia), pakan pembenihan buatan, pakan ikan hias, dan peralatan akuarium.

Adapun, distribusi menyasar ke pasar domestik, di antaranya Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

"Sedangkan, produk pakan beku ikan hias yang diproduksi PT Kyorin Group Indonesia menyasar segmen pasar ekspor, dengan wilayah pemasaran saat ini mencakup Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan," ujar Rusdi.

Dengan pangsa pasar sebesar 30 persen di Indonesia, kemitraan strategis perseroan dengan pemasok Internasional, di antaranya Great Salt Lake Artemia (Amerika Serikat), Bern Aqua NV (Belgia), Kyorin Co. Ltd. (Jepang), dan Eheim GmbH & Co. KG (Jerman) telah memperkuat posisi Perseroan di dalam persaingan industri selama 30 tahun terakhir.

Dalam kesempatan sama, Direktur GWAA Karolina Leo menyebut perseroan berencana untuk mendirikan dua Artemia Hatching Facility dengan total investasi sekitar 40,5 persen dari dana hasil IPO.

"Fasilitas ini nantinya akan memproduksi pakan pembenihan alami siap pakai (ready-to-use) dalam bentuk 'nauplii'. Pendirian Artemia Hatching Facility merupakan inovasi produk yang dikembangkan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan industri," ujar Karolina.

Artemia Hatching Facility yang didirikan di Lampung ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV 2025, serta Situbondo, Jawa Timur mulai operasi kuartal II 2026.

Pada 31 Desember 2023, GWAA mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp98,53 miliar, dengan laba periode berjalan senilai Rp16,13 miliar.

Dengan nilai tersebut, perseroan mencatatkan nilai net profit margin (NPM) sebesar 16,38 persen atau lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 10,18 persen.

Peningkatan NPM didorong oleh pengelolaan biaya yang efektif oleh perseroan, mencakup beban pokok pendapatan dan beban usaha, dengan rasio keuangan tumbuh dengan sangat baik, dengan return on equity (ROE) mencapai 20,37 persen dan return on asset (ROA) sebesar 14,73 persen pada 2023.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya