Adapun Ibrahim melihat ekonomi Indonesia tengah berada di persimpangan jalan yang penuh tantangan. Serangkaian data terbaru menunjukkan sinyal-sinyal pelemahan yang semakin mengkhawatirkan.
Deflasi yang terjadi selama empat bulan berturut-turut, penurunan Purchasing Managers Index (PMI) di bawah ambang batas ekspansi, dan peningkatan angka pengangguran menjadi bukti melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Oleh sebab itu Indonesia juga membutuhkan stimulus. Jika The Fed menurunkan suku bunga, maka akan mendorong Bank Indonesia untuk memotong suku bunga juga.
Dengan demikian berdampak ke mata uang rupiah kembali menguat, inflasi terkendali, perekonomian kembali tumbuh itu dibarengi dengan lowongan kerja yang terus meningkat.
Pada pekan depan, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah masih bergerak fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang Rp15.350 - Rp15.420.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)