JAKARTA — Emiten kecipratan cuan imbas perang tarif impor antara Amerika Serikat (AS) dan China. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mengantisipasi dampak positif pada permintaan setelah pengumuman terbaru oleh US Trade Representative (USTR) yang akan secara signifikan menaikkan tarif pada sarung tangan medis dan bedah buatan China.
Tarif baru tersebut akan naik menjadi 50% pada 2025 dan 100% pada 2026, yang diharapkan akan menggeser permintaan menuju produsen sarung tangan Malaysia, yang merupakan pelanggan utama Mark Dynamics.
Produsen sarung tangan besar Malaysia, seperti Hartalega Holdings, Top Glove Corporation, dan Kossan Rubber Industries, diperkirakan akan meningkatkan produksi untuk menangkap permintaan yang bergeser dari China ke pasar AS. Perkembangan ini diperkirakan akan mendorong volume produksi yang lebih tinggi di antara produsen sarung tangan Malaysia, sehingga meningkatkan permintaan untuk cetakan keramik tangan dari Mark Dynamics, demikian dilansir dari keterangan tertulis, Kamis (19/9/2024).
Dengan meningkatnya produksi sarung tangan dunia terutama di Malaysia, ini merupakan katalis positif Peningkatan produksi sarung tangan dunia, khususnya di Malaysia. Pasalnya, dapat mendorong penjualan produk MARK yang sebagian besar diekspor ke negara jiran tersebut.
Pada tahun 2024, hampir 50% dari total penjualan cetakan sarung tangan MARK didistribusikan ke Malaysia, sementara sisanya diekspor ke negara-negara lain. Hal ini memperkuat posisi MARK sebagai pemasok utama cetakan sarung tangan di pasar global.