Kemudian kebijakan ketiga adalah soal tarif ekspor impor. Menurutnya, tarif ini harus dinegosiasikan dengan pihak luar. Misalnya ekspor tekstil ke Eropa jika dibandingkan ke Vietnam, Amerika dan lainnya, Indonesia kena pajak dua kali lipat.
“Keempat, identifikasi ekspor menuju industrialisasi juga harus dilakukan. Faisal Basri tidak setuju dengan hilirisasi karena istilah akademiknya adalah industrialisasi,” paparnya.
Kemudian langkah kelima adalah upgrading skill dan transfer teknologi. Keenam, produk udang, rumput laut jika diindustrialisasikan bisa naik nilainya 4 -5 kali lipat. Harus ada upgrade teknologi, yang jika tidak bisa kita lakukan harus diimpor dari luar seperti perakitan otomotif.
“Langka ketujuh, kesimpulannya Bank Dunia telah melakukan studi, bahwa ratusan negara terjebak dalam middle income trap. Solusinya, inklusi teknologi, development skill dan seterusnya,” tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)