Ibu Kota Pindah ke IKN, Investasi Properti di Jakarta Tetap Menarik

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Kamis 26 September 2024 15:23 WIB
Investasi properti Jakarta tetap menarik meskipun Ibu Kota pindah ke IKN (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA Investasi properti di kawasan Jakarta tetap menarik meskipun Ibu Kota pindah ke IKN. Sebab, pasca pemindahan Ibukota, Jakarta masih akan tetap menjadi pusat bisnis.

Property Influencer Anthony Sudarsono mengatakan sebagai pusat bisnis, geliat aktivitas di Jakarta hingga perkembangan pembangunan yang mengikuti permintaan pergerakan orang.

"Kalau seberapa besar (keuntungan investasi properti di Jakarta pasca Ibukota Pindah), tergantung bagaimana pembangunan di daerah di sana," kata Anthony dalam acara Wealth Xpo CIMB Niaga di Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Anthony memaparkan, meskipun ibu kota negara pindah ke IKN, Jakarta masih memiliki daya tarik yang kuat sebagai pusat ekonomi dan bisnis. Stabilitas sektor bisnis, ditambah dengan pengembangan infrastruktur transportasi, memastikan bahwa pasar properti di Jakarta tetap menarik bagi investor, terutama di sektor-sektor komersial dan residensial kelas atas.

Pada kesempatan yang sama, Assitant Vice President of Sinar Mas Land BSD Residential, Andriany Yutanto menambahkan salah satu aspek yang akan menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis adalah soal kelengkapan infrastruktur, sarana, dan prasarana yang sudah terbangun sebelumnya.

Jakarta memiliki infrastruktur yang sudah berkembang, jaringan transportasi yang kuat, dan menjadi pusat bagi perusahaan multinasional dan perbankan. Faktor-faktor ini membuat kota ini masih sangat relevan bagi para investor properti, terutama di sektor perkantoran swasta, komersial, dan residensial kelas atas.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik investasi properti di Jakarta adalah proyek-proyek infrastruktur yang terus berjalan. Proyek MRT dan LRT Jakarta akan memperkuat konsep Transit Oriented Development (TOD) di beberapa wilayah. Dengan pengembangan kawasan-kawasan di sekitar stasiun transportasi massal, minat investasi properti di Jakarta tetap tinggi, terutama untuk sektor residensial dan komersial.

"Jadi memang Jakarta ketika dipindah ibukota ke IKN, tetap tidak berubah menjadi pusat perekonomian, karena bayak bisnis yang sudah berjalan. Kalau kami melihat, Sinarmas melihat, Jakarta punya potensi, dan kita masih melihat peluang, sebagai pengembang, kita meluncurkan produk untuk menjawab kebutuhan market kita," lanjutnya.

Consumer Banking Marketing Head CIMB Niaga, Deffy Lisa Hardjono mengungkapkan penyaluran kredit properti pasca pengumuman pemindahan Ibukota ke IKN relatif tidak berdampak negatif.

Deffy memaparkan, pertumbuhan kredit properti mulai terlihat sejak April 2024, ketika pertumbuhan mencapai 7,8% YoY. Pada Mei 2024, pertumbuhan kredit properti meningkat menjadi 8,8% YoY. Tren pertumbuhan terus terjadi pada Juli 2024, mencapai 9% YoY.

"Kalau dari bank, kita lihat data yang ada, kita melihat bahwa properti sesudah IKN diumumkan, secara data properti masih menjadi sektor yang seksi," pungkasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya