Salah satu hal yang menjadi daya tarik investasi properti di Jakarta adalah proyek-proyek infrastruktur yang terus berjalan. Proyek MRT dan LRT Jakarta akan memperkuat konsep Transit Oriented Development (TOD) di beberapa wilayah. Dengan pengembangan kawasan-kawasan di sekitar stasiun transportasi massal, minat investasi properti di Jakarta tetap tinggi, terutama untuk sektor residensial dan komersial.
"Jadi memang Jakarta ketika dipindah ibukota ke IKN, tetap tidak berubah menjadi pusat perekonomian, karena bayak bisnis yang sudah berjalan. Kalau kami melihat, Sinarmas melihat, Jakarta punya potensi, dan kita masih melihat peluang, sebagai pengembang, kita meluncurkan produk untuk menjawab kebutuhan market kita," lanjutnya.
Consumer Banking Marketing Head CIMB Niaga, Deffy Lisa Hardjono mengungkapkan penyaluran kredit properti pasca pengumuman pemindahan Ibukota ke IKN relatif tidak berdampak negatif.
Deffy memaparkan, pertumbuhan kredit properti mulai terlihat sejak April 2024, ketika pertumbuhan mencapai 7,8% YoY. Pada Mei 2024, pertumbuhan kredit properti meningkat menjadi 8,8% YoY. Tren pertumbuhan terus terjadi pada Juli 2024, mencapai 9% YoY.
"Kalau dari bank, kita lihat data yang ada, kita melihat bahwa properti sesudah IKN diumumkan, secara data properti masih menjadi sektor yang seksi," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)