"Pada Kamis nanti, Penjualan Ritel AS untuk bulan September diprediksi akan mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Selain data inflasi, Penjualan Ritel juga sering menjadi acuan bagi pemangku kebijakan di AS dalam merumuskan kebijakan untuk menjaga stabilitas perekonomian di sana,” jelas Dimas.
Kemudian yang ketiga, sentimen aliran dana asing ke IHSG, dimana sepanjang pekan lalu investor asing mencatatkan outflow dari IHSG sebesar Rp2,3 triliun di pasar regular. Nominal ini menurun dibandingkan periode yang sama pada pekan sebelumnya yang mencatatkan outflow sebesar Rp4,5 triliun di pasar regular.
Dimas menjelaskan fokus investor asing selama 2 minggu terakhir adalah keluar atau melakukan penjualan di BBRI, dimana selama 2 minggu terakhir outflow di BBRI berkontribusi sekitar 60 persen dari total outflow yang terjadi di IHSG pada pasar regular. Diikuti oleh BBCA dan BMRI yang hanya berjumlah 30 persen dari total outflow yang terjadi di IHSG.
"Outflow yang terjadi di BBRI menjadi suatu hal yang diperhatikan pada saham bank pelat merah tersebut, mengingat jika kita tarik data outflow sejak 27 Maret silam dimana BBRI mulai mengalami penurunan dari level tertingginya, investor asing sudah mencatatkan outflow sebesar Rp26 triliun, berbanding terbalik dengan saham BBCA yang sama-sama berada di dalam sektor keuangan. BBCA justru mencatatkan inflow sebesar Rp1,7 triliun di pasar regular sepanjang periode yang sama,” pungkas Dimas.
Berkaca pada sentimen-sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham dan 1 Reksa Dana Saham Power Fund Series untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 18 Oktober 2024.
1. Buy on Breakout SMGR (Support 4.210, Resist 4.570).
2. Buy on Pullback ISAT (Support 2.400, Resist 2.700).
3. Buy on Breakout BSDE (Support 1.215, Resist 1.430).
4. Buy Reksa Dana Premier ETF IDX30 (XIIF).
(Taufik Fajar)