Waspada Kredit Macet di 2025!

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 14 November 2024 20:19 WIB
Kredit Macet di 2025 (Foto: Okezone)
Share :

Pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) antara 2009 hingga 2015 menjadi hanya sebesar 0-0,25 persen, menyebabkan capital inflow yang besar ke emerging market (EM) termasuk Indonesia. Hal ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga menjadi di atas 6 persen utamanya di 2010.

"Tingginya pertumbuhan ekonomi dan foreign capital inflow juga mempengaruhi meningkatnya pertumbuhan simpanan perbankan yang disertai dengan peningkatan permintaan kredit, sehingga pertumbuhan kredit perbankan mencapai hingga 20 persen," jelas Dian.

Saat ini, lanjut Dian, sebagian besar bank sentral di dunia masih mempertahankan suku bunganya cukup tinggi akibat ketidakpastian yang masih cukup tinggi dari tensi geopolitik, kondisi ekonomi global, pemilu AS, dan lain-lain.

"Meskipun sudah ada perubahan arah kebijakan moneter menjadi lebih dovish (ke arah easing monetary policy), namun investor masih lebih memilih untuk menempatkan dananya pada instrumen yang relatif aman seperti US treasury dan komoditas emas, sehingga kondisi likuiditas global juga masih terbatas," ujar Dian.

Selain itu, upaya mendorong pertumbuhan kredit melalui komoditas seperti dulu semakin sulit untuk dilakukan seiring dengan regulasi yang semakin mengarah kepada sustainable finance serta lambatnya pertumbuhan entrepreneur baru maupun sulitnya kenaikan kelas pengusaha ke level usaha besar di Indonesia. Selanjutnya, peralihan ke energi terbarukan juga akan mempengaruhi permintaan terhadap komoditas utama Indonesia.

Menurut Dian, dibutuhkan perubahan ekonomi secara struktural untuk memperkuat ekonomi domestik sehingga pada akhirnya permintaan terhadap kredit juga akan meningkat.

"Ekspektasi penurunan suku bunga global hingga tahun depan juga diharapkan dapat mendorong ketersediaan likuiditas di pasar dan mendorong pertumbuhan permintaan kredit," ungkap Dian.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya