JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan barang Indonesia sebesar USD2,24 miliar pada Desember 2024.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai surplus ini turun USD2,13 miliar dibandingkan dengan bulan lalu.
"Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 56 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Amalia dalam konferensi pers Rilis BPS.
Berikut fakta Neraca Dagang Indonesia yang dirangkum Okezone, Sabtu (18/1/2025):
Menurut Amalia, surplus pada Desember 2024 tentunya ditopang surplus komoditas non migas, dimana komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, besi dan baja.
Pada saat yang sama, neraca perdagangan migas tercatat defisit sebesar USD1,76 miliar yang komoditas penyumbangnya adalah hasil minyak dan minyak mentah.
Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai ekspor selama tahun 2024 ini naik 2,29% dibandingkan tahun 2023 sebesar USD258,7 miliar.
"Total ekspor pada tahun 2024 atau sepanjang tahun 2024 mencapai USD264,7 miliar atau naik sebesar 2,29% dibandingkan dengan tahun 2023," kata Amalia.