JAKARTA - Hilirisasi dan industrialisasi di sektor mineral dan batu bara menjadi salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Program ini terbukti mampu mendongkrak kinerja ekonomi nasional secara signifikan dan berpotensi memberikan dampak yang lebih besar dalam lima tahun ke depan.
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID pun berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai tambah sumber daya alam mineral dan batu bara melalui proyek strategis yang terintegrasi. Upaya ini mencakup pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) serta kolaborasi erat dengan sektor manufaktur dalam negeri.
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menegaskan bahwa kekayaan sumber daya mineral Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang progresif, terutama jika dimanfaatkan secara optimal melalui hilirisasi.
Dengan integrasi yang lebih kuat bersama industri manufaktur, maka mineral batu bara Indonesia dapat menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah tinggi seperti baterai EV dan kendaraan listrik.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam mineral dan batu bara melalui program hilirisasi, serta menjadi penggerak dalam industrialisasi sehingga dapat memberikan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujar Heri, Kamis (23/1/2025).
Dalam periode 100 Hari Kabinet Merah Putih, MIND ID telah mempercepat pengerjaan sejumlah proyek strategis yang menjadi pilar penting bagi hilirisasi dan industrialisasi, seperti proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
Proyek ini masuk dalam periode masa kerja Presiden Parbowo Subianto karena tahap ramp-up produksi dijalankan pada kuartal pertama 2025, dan nantinya akan menghasilkan satu juta ton alumina per tahun.
Ada juga pembangunan Smelter Aluminium Baru di Kuala Tanjung oleh INALUM dengan kapasitas 600 ribu ton per tahun. Proyek ini akan semakin memperkuat rantai pasok aluminium di dalam negeri guna mendukung swasembada aluminium.