Regional Lead Public Affairs Asia Pacific ACCA, Aucky Pratama, menegaskan penerapan standar keberlanjutan merupakan langkah krusial dalam membangun ekosistem bisnis yang bertanggung jawab.
Aucky menitikberatkan terkait IFRS 18 Presentation and Disclosure Financial Statement, yang merupakan bagian penting dari peningkatan transparansi laporan keuangan.
Penerapan IFRS 18 dapat meningkatkan kualitas dan validitas informasi laba rugi sehingga pencatatan laba operasi, laba pendanaan dan laba investasi, akan sama dengan pencatatan arus kas
“Sebelumnya dalam laporan keuangan, kita seringkali menemukan adanya pencatatan laba, tapi uangnya tidak ada di dalam perusahaan. Nah, penerapan IFRS 18 ini bisa membuat kondisi ini lebih akuntabel,” jelas Aucky.
Anggota Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Rosita Uli Sinaga menuturkan melalui acuan baru ini, perusahaan di Indonesia dapat lebih siap dalam mengukur dampak operasional terhadap lingkungan dan sosial.
Standar akuntansi yang selaras dengan praktik global, ujarnya, dapat mendukung stabilitas pasar, efisiensi ekonomi, dan pertumbuhan bisnis.
“Dengan penerapan standar yang baik, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan investor, mempermudah perbandingan kinerja, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi,” jelas Rosita.
(Feby Novalius)