JAKARTA - PT Medela Potentia Tbk menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dalam aksi korporasi ini, MDLA menawarkan sebanyak 3,5 miliar lembar saham, yang setara dengan 25 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun harga yang ditawarkan perseroan berkisar Rp180-Rp230 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp805 miliar dari IPO ini.
Medela Potentia akan menggunakan dana hasil IPO untuk mendukung rencana strategis dalam inovasi dan ekspansi secara global. Perseroan mengambil langkah ini untuk memperkuat dalam industri pelayanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia maupun regional Asia Tenggara.
“Kami berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi, infrastruktur, dan inovasi produk untuk mendukung kebutuhan layanan kesehatan Indonesia yang terus berkembang,” kata Direktur Utama Medela Potentia Krestijanto Pandji dalam Public Expose di Jakarta.
Medela Potentia akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 April 2025 dengan kode MDLA. Usai melantai, perseroan membidik pertumbuhan kinerja double digit.
"Setelah IPO ini kita menargetkan tahun 2025 tumbuh double digit 11-12 persen dibandingkan dengan tahun lalu," kata Krestijanto.
Dari sisi kinerja, posisi keuangan perusahaan dalam posisi yang solid dan menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan pendapatan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 11,8 persen dari 2021 hingga 2023.
Margin laba kotor yang stabil di angka 9,4 persen dalam empat tahun terakhir mencerminkan ketahanan perseroan dalam menghadapi dinamika pasar sambil tetap mempertahankan profitabilitas. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan laba kotor dengan CAGR sebesar 11,9 persen dalam tiga tahun, mencapai Rp1,23 triliun pada 2023 dari Rp1,08 triliun di 2021.
Adapun dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 3,5 miliar lembar saham, yang setara dengan 25 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Harga yang ditawarkan perseroan berkisar Rp180-Rp230 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp805 miliar dari IPO ini.
Medela Potentia akan menggunakan dana hasil IPO untuk mendukung rencana strategis dalam inovasi dan ekspansi secara global. “Kami berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi, infrastruktur, dan inovasi produk untuk mendukung kebutuhan layanan kesehatan Indonesia yang terus berkembang,” ujar Krestijanto.
Krestijanto menjelaskan, komitmen ini sejalan dengan visi perseroan untuk menjadi grup layanan kesehatan global serta memberikan nilai signifikan kepada pelanggan dan mitra bisnis. Dalam mewujudkan visi tersebut, Medela Potentia berfokus pada penyediaan rantai pasokan serta jaringan distribusi yang kuat dan luas.
Di samping itu, perseroan akan berfokus pada tiga pilar strategis untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan di masa depan yakni melakukan ekspansi pasar dengan memperkuat infrastruktur domestik melalui pembukaan cabang dan gudang baru, sambil menjajaki ekspansi regional di ASEAN.
Selanjutnya, MDLA akan berfokus pada modernisasi distribusi dengan berinvestasi dalam logistik berbasis AI, otomatisasi gudang (ASRS), dan platform digital untuk meningkatkan efisiensi, serta melakukan diversifikasi ke perangkat medis dengan memperluas kemampuan manufaktur internal dan membentuk kemitraan baru di bidang ortopedi, bedah invasif minimal, dan patologi.
Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 2022, Krestijanto Pandji bertanggung jawab atas strategi, operasional, serta aspek akuntansi dan keuangan perusahaan. Dengan pengalaman lebih dari 18 tahun di industri kesehatan, ia memainkan peran kunci dalam mengembangkan bisnis dan ekspansi pasar PT Medela Potentia Tbk. (MDLA).
Kemudian ada nama Edbert Orotodan menjabat sebagai Direktur sejak 2019 dan bertanggung jawab atas bidang hukum, pengembangan usaha, sumber daya manusia, serta pengadaan. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di industri kesehatan, dia memiliki peran penting dalam memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, ada nama Wimala Widjaja. Menjabat sebagai Direktur sejak 2022, Wimala Widjaja bertanggung jawab atas pengembangan teknologi informasi, inisiatif digital, dan manajemen risiko di Medela Potentia Tbk (MDLA). Dengan pengalaman lebih dari 18 tahun di industri kesehatan, dia telah berperan besar dalam membangun infrastruktur digital yang mendorong efisiensi dan inovasi perusahaan di bidang kesehatan.
(Dani Jumadil Akhir)