JAKARTA - Viral pengemudi ojol dapat THR cuma Rp105 perak. Jagat media sosial dihebohkan dengan unggahan seorang pengemudi ojek online (ojol) yang mengaku hanya menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp105. Nominal yang sangat kecil ini langsung memicu perdebatan di kalangan netizen dan komunitas pengemudi ojol.
Tidak hanya satu atau dua orang, beberapa pengemudi ojol lain juga membagikan tangkapan layar saldo THR mereka. Ada yang mendapat ratusan ribu, bahkan hingga Rp900 ribu. Namun, yang paling mengejutkan adalah sejumlah mitra yang hanya menerima THR dengan nominal tidak masuk akal, seperti Rp 105 atau Rp50 perak.
Dari berbagai unggahan yang beredar di media sosial, perbedaan nominal THR ini menjadi bahan diskusi panas. Beberapa fakta yang muncul dari fenomena ini antara lain:
Variasi Nominal THR: Ada pengemudi yang menerima hingga Rp900 ribu, sementara yang lain hanya mendapat recehan, seperti Rp105 atau bahkan Rp50 perak.
Kritik Netizen: Sejumlah netizen menyindir bahwa jumlah Rp105 bahkan tidak cukup untuk membayar toilet umum. Mereka juga mempertanyakan sistem perhitungan bonus dari perusahaan aplikator.
Berdasarkan Performa?: Pihak perusahaan, seperti Gojek dan Grab, menyatakan bahwa besaran THR dihitung berdasarkan performa dan jumlah perjalanan yang diselesaikan oleh pengemudi. Semakin tinggi performa, semakin besar bonus yang diterima.
Pihak Gojek dan Grab mengklaim bahwa sistem pemberian THR ini sudah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. Bonus ini dihitung berdasarkan kontribusi pengemudi dalam periode tertentu, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti jumlah perjalanan dan keaktifan dalam bekerja.