Keputusan menutup bisnis di Indonesia merupakan bagian dari strategi restrukturisasi global perusahaan Tupperware Brands Corporation.
Perusahaan asal Amerika Serikat ini sebelumnya juga telah menghadapi tekanan bisnis dan finansial, termasuk penurunan penjualan dan tantangan dalam model distribusi konvensional yang selama ini mengandalkan penjualan langsung atau direct selling.
Sejak hadir di Indonesia pada awal 1990-an, Tupperware menjadi ikon perlengkapan rumah tangga yang melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Lewat jaringan distribusi yang luas dan komunitas aktif para konsultan atau sales force, produk Tupperware menjadi andalan dalam menyimpan makanan, bekal anak sekolah, hingga bingkisan hantaran.
“Terima kasih telah menjadikan Tupperware lebih dari sekedar produk – Anda telah membuatnya menjadi bagian dari keluarga, momen, dan cerita yang penuh makna,” tulis mereka.
Tupperware Indonesia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para Executive Director, Sales Force, serta para konsumen setia yang selama ini menjadi bagian penting dalam perjalanan bisnis mereka.
Dengan ditutupnya operasional Tupperware di Indonesia, masyarakat kini dihadapkan pada kenyataan bahwa produk-produk ikonik ini tidak lagi akan tersedia secara resmi di pasar.
Meski begitu, warisan brand ini masih akan melekat dalam kenangan banyak orang—terutama mereka yang tumbuh besar dengan bekal dalam wadah Tupperware atau momen kebersamaan yang tak terlupakan.
Tutupnya Tupperware Indonesia menjadi pengingat akan perubahan lanskap bisnis global yang menuntut adaptasi cepat terhadap perilaku konsumen modern, serta tantangan bagi perusahaan besar untuk tetap relevan di tengah persaingan digital dan e-commerce yang kian ketat.
(Dani Jumadil Akhir)