Sepanjang tahun 2024, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp4,4 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 7,5% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama pada tahun 2023, di mana laba bersih Perseroan mencapai Rp4,1 triliun. Pencapaian kinerja Perseroan ini merupakan yang pertama kali sejak Perseroan berdiri pada tahun 1989. Hal ini sejalan dengan yang telah dilaporkan dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2024 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rintis, Jumadi, Rianto & Rekan (anggota jaringan PricewaterhouseCoopers).
Pencapaian Perseroan, yang merupakan salah satu perusahaan pembiayaan ritel terbesar di Indonesia ini, juga tercermin dari pertumbuhan nilai penyaluran pembiayaan pada tahun 2024, yang mencapai Rp45,9 triliun atau naik sebesar 8,5% secara yoy dibandingkan dengan tahun 2023 senilai Rp42,3 triliun. Adapun Non-Performing Finance (NPF) Perseroan pada tahun 2024 di level 1,18%, di mana berdasarkan penetapan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai NPF yang berhasil dicapai tahun 2024 tersebut menempatkan Perseroan dalam klasifikasi sebagai perusahaan pembiayaan yang sangat sehat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)