Gelombang pemecatan massal ini tidak terjadi hanya di Google. Beberapa perusahaan teknologi besar lainnya juga mengambil tindakan serupa. Meta (induk Facebook), misalnya, merumahkan sekitar 5% dari staf yang dianggap tidak produktif, sambil mempercepat proses perekrutan di sektor AI dan machine learning.
Microsoft juga memangkas 650 pekerjaan di divisi Xbox, sedangkan Amazon memangkas pekerja dari sejumlah unit, termasuk tim komunikasi. Apple juga dilaporkan memberhentikan sekitar 100 posisi di layanan digitalnya tahun lalu.
Tren ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi besar saat ini tengah mengalihkan fokus dan sumber daya mereka untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur pusat data. Sementara itu, investasi di bidang bisnis lainnya mulai berkurang.
Bagi para pekerja teknologi di Indonesia, berita semacam ini menjadi pengingat bahwa dinamika dalam industri digital berubah dengan sangat cepat. Kemampuan di bidang AI dan data science semakin dianggap penting di tengah upaya efisiensi yang dilakukan oleh banyak perusahaan global.
(Dani Jumadil Akhir)