Program CKG Disokong APBN 2025, Pengamat: Langkah Tepat Dukung Ekonomi Inklusif

Rizqa Leony Putri, Jurnalis
Jum'at 13 Juni 2025 16:22 WIB
Cek kesehatan gratis. (Foto: dok Kemenkeu/Biro KLI)
Share :

JAKARTA – Pemerintah merealisasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara tepat sasaran, salah satunya untuk Program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini ditujukan secara jangka panjang untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. 

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, sekira 4,4 juta pendaftar lebih sudah mengakses layanan pemeriksaan gratis di 9.346 puskesmas di seluruh Indonesia. Bahkan, hingga saat ini terus menunjukkan tren peningkatan jumlah peserta setiap bulannya.

“Beberapa waktu yang lalu, kita terus meng-update program pemeriksaan kesehatan gratis. Sekarang yang sudah mengakses adalah 4,4 juta pendaftar lebih. Kita lihat terjadi peningkatan terus sejak bulan Februari, Maret, April dan tentu kita harapkan pemeriksaan kesehatan gratis ini akan terus digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

Menyoroti hal ini, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede berpendapat bahwa program tersebut merupakan inisiatif penting dalam konteks meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui langkah preventif dan promotif di bidang kesehatan.

“Kebijakan ini efektif sebagai langkah nyata pemerintah dalam menjangkau lebih banyak warga, terutama kelompok kurang mampu, sehingga mampu mendukung deteksi dini penyakit yang secara jangka panjang dapat mengurangi beban pembiayaan kesehatan dan meningkatkan produktivitas masyarakat,” ucapnya.

Program CKG paling banyak dimanfaatkan oleh kelompok usia 25 hingga 59 tahun, yaitu kelompok usia produktif yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemeriksaan dilakukan di 9.346 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan layanan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, indeks massa tubuh, serta edukasi hidup sehat.

Josua mengatakan, angka tersebut mencerminkan tingkat partisipasi yang cukup tinggi dalam waktu relatif singkat sejak diluncurkan pada Februari 2025.

Tingginya angka partisipasi, tegasnya, menunjukkan bahwa program ini diterima dengan baik oleh masyarakat dan menunjukkan kebutuhan besar masyarakat akan akses layanan kesehatan dasar yang terjangkau. 

Melihat tren yang ada, partisipasi diprediksi akan terus meningkat, terutama dengan skema unik seperti pemeriksaan ulang tahun yang dapat menarik lebih banyak partisipasi masyarakat,” ucapnya.

Dari sisi pendanaan, pelaksanaan program ini berjalan seiring dengan prioritas belanja pemerintah di sektor kesehatan dalam APBN 2025. Hingga saat ini, anggaran kesehatan yang telah terealisasi mencapai Rp47,6 triliun, atau sekitar 21,8 persen dari total alokasi anggaran kesehatan. 

Realisasi tersebut terdiri atas Rp32,7 triliun melalui belanja pemerintah pusat dan Rp14,9 triliun melalui transfer ke daerah, mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat.

Angka ini, kata Josua, berpotensi memberi dampak signifikan terhadap pembiayaan JKN karena dengan adanya upaya preventif seperti CKG, prevalensi penyakit kronis yang biasanya menjadi beban besar bagi JKN bisa menurun.

“Pemeriksaan dini mampu mencegah penyakit berkembang ke tahap lanjut yang biayanya lebih mahal, sehingga secara jangka panjang dapat mengurangi tekanan finansial pada sistem JKN secara keseluruhan,” tuturnya.

Selain program Makan Bergizi Gratis (MBG), Program CKG menjadi program andalan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, peningkatan fasilitas dan infrastruktur rumah sakit daerah, serta visi Indonesia Emas 2045.

Pemerintah juga menerapkan program khusus CKG bernama “Cek Kesehatan Ulang Tahun”, yaitu pemeriksaan gratis yang bisa dilakukan pada hari ulang tahun seseorang hingga 30 hari setelahnya.

Melalui program CKG, Josua mengatakan, kondisi masyarakat yang sehat akan menuntun Indonesia kepada kualitas sumber daya manusia (SDM) berkualitas, dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional melalui penurunan beban biaya kesehatan dan peningkatan produktivitas kerja.

“Program CKG merupakan langkah tepat dan strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan melalui pendekatan preventif dalam bidang kesehatan. Upaya lebih lanjut untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas implementasi perlu terus dikembangkan untuk memperkuat manfaat jangka panjang dari program ini,” katanya.

(Agustina Wulandari )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya