Dari sisi pendanaan, pelaksanaan program ini berjalan seiring dengan prioritas belanja pemerintah di sektor kesehatan dalam APBN 2025. Hingga saat ini, anggaran kesehatan yang telah terealisasi mencapai Rp47,6 triliun, atau sekitar 21,8 persen dari total alokasi anggaran kesehatan.
Realisasi tersebut terdiri atas Rp32,7 triliun melalui belanja pemerintah pusat dan Rp14,9 triliun melalui transfer ke daerah, mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
Angka ini, kata Josua, berpotensi memberi dampak signifikan terhadap pembiayaan JKN karena dengan adanya upaya preventif seperti CKG, prevalensi penyakit kronis yang biasanya menjadi beban besar bagi JKN bisa menurun.
“Pemeriksaan dini mampu mencegah penyakit berkembang ke tahap lanjut yang biayanya lebih mahal, sehingga secara jangka panjang dapat mengurangi tekanan finansial pada sistem JKN secara keseluruhan,” tuturnya.
Selain program Makan Bergizi Gratis (MBG), Program CKG menjadi program andalan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, peningkatan fasilitas dan infrastruktur rumah sakit daerah, serta visi Indonesia Emas 2045.