Pendiri Telegram Wariskan Kekayaan Rp227 Triliun ke 100 Anak 

Fatihah Delasifa, Jurnalis
Sabtu 21 Juni 2025 16:27 WIB
Pendiri Telegram (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pendiri Telegram, Pavel Durov, kembali menjadi sorotan publik internasional. Bukan karena inovasi teknologi, melainkan keputusan mengejutkan dalam surat wasiatnya mewariskan seluruh kekayaannya yang mencapai hampir USD14 miliar atau sekitar Rp227 triliun kepada lebih dari 100 anak yang secara biologis merupakan keturunannya.

Pria kelahiran Rusia yang kini berusia 40 tahun ini diketahui memiliki enam anak dari tiga pasangan berbeda. 

Namun di luar itu, selama 15 tahun terakhir, Durov juga secara aktif mendonorkan spermanya ke sebuah klinik fertilitas. Hasilnya, berdasarkan laporan dari klinik tersebut, lebih dari 100 anak telah lahir dari proses donasi itu, tersebar di 12 negara.

1. Anak-Anak Berpotensi Dapat Uang Rp2,1 Triliun

Dalam wawancara dengan media Prancis Le Point, Durov menegaskan semua anak tersebut memiliki kedudukan yang sama di matanya.

"Saya tidak membedakan anak-anak saya. Baik yang lahir secara alami maupun melalui donasi sperma, mereka semua darah daging saya dan berhak atas bagian yang sama. Saya tidak ingin mereka saling berebut warisan setelah saya tiada," ujarnya.

Jika dihitung rata-rata, masing-masing anak berpotensi mewarisi sekitar USD132 juta atau setara Rp2,1 triliun. 

 

2. Beri Syarat Ketat

Namun, Durov memberikan syarat ketat, tidak ada dari mereka yang dapat mengakses harta warisan itu selama 30 tahun ke depan.

 “Saya ingin mereka hidup seperti orang biasa, membangun hidupnya sendiri, belajar percaya pada diri sendiri, dan tidak tergantung pada rekening bank,” tambahnya.

3. Proses Verifikasi Anak Pewaris

Klinik fertilitas Give Legacy yang menerima donasi dari Durov menyatakan bahwa para anak yang merasa memiliki hubungan biologis dengannya dapat melakukan tes DNA untuk memverifikasi klaim mereka. 

Namun, tingkat pengetahuan para anak tersebut terhadap identitas ayah kandung mereka bergantung pada apakah Durov menjadi pendonor anonim atau dikenal oleh orang tua penerima sperma.

 

4. Sosok di Balik Telegram dan Kontroversinya

Durov bukan nama asing dalam dunia teknologi. Ia dikenal luas setelah mendirikan aplikasi pesan instan Telegram pada 2013, usai kesuksesannya dengan VKontakte (VK), platform media sosial terbesar di Rusia. 

Namun, karena menolak permintaan pemerintah Rusia untuk menutup akun oposisi di VK, ia terpaksa meninggalkan negara kelahirannya pada 2014.

Telegram berkembang cepat karena mengusung prinsip kebebasan berekspresi dan kebal terhadap sensor pemerintah. Namun, kebijakan minim moderasi ini kerap menimbulkan masalah. 

Pada 2024, Durov menjadi subjek penyelidikan hukum di Prancis atas dugaan keterlibatan dalam aktivitas ilegal di platform Telegram, termasuk dugaan distribusi konten eksploitasi anak. Kuasa hukumnya membantah tuduhan tersebut, menyebutnya tidak berdasar.

5. Menetap di Dubai

Kini, Durov menetap di Dubai, Uni Emirat Arab, tempat ia memegang kewarganegaraan ganda dan mengelola Telegram secara penuh dari sana.

Berbeda dari Para Miliarder Lainnya Keputusan Durov untuk mewariskan seluruh kekayaannya kepada anak-anaknya berbeda tajam dari para miliarder dunia lainnya. Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia, telah menyatakan bahwa anak-anaknya hanya akan menerima kurang dari 1% dari total kekayaannya.

Sikap serupa juga ditunjukkan oleh Laurene Powell Jobs, janda dari Steve Jobs, yang tidak akan menyerahkan seluruh hartanya kepada anak-anak mereka. 

Bahkan, selebriti kuliner Guy Fieri mengharuskan anak-anaknya menyelesaikan pendidikan tinggi jika ingin menikmati sebagian dari kekayaannya.

Namun, Durov mengambil jalan tengah meski menuntut kemandirian dari anak-anaknya, ia tetap memberikan hak waris secara setara, meski ditunda selama 30 tahun.

Refleksi tentang Warisan dan Tanggung Jawab Sosial, langkah Pavel Durov membuka diskusi luas tentang bagaimana kekayaan seharusnya diwariskan. 

Apakah sebaiknya diberikan seluruhnya, sebagian atau justru tidak sama sekali? 

Di tengah pandangan yang beragam, keputusan Durov mencerminkan nilai kesetaraan dan tanggung jawab terhadap keturunan baik yang tumbuh di dekatnya maupun yang mungkin belum pernah ia temui.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya