Meskipun demikian, Perry belum dapat memastikan kapan penurunan suku bunga tersebut akan terjadi. Ia juga mengindikasikan bahwa keputusan akan sangat bergantung pada perkembangan kondisi ekonomi ke depan.
"Kapan turun? Tergantung dinamika global dan nasional. Arahnya sudah jelas begitu ya," tutupnya.
Proyeksi BI konsisten dengan arah bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran BI yang terus diperkuat untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kebijakan moneter BI diarahkan pada keseimbangan untuk menjaga stabilitas serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-stability and growth). Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (pro-growth).
Sebelumnya, BI telah secara konsisten menurunkan BI-Rate pada bulan Mei dan Juli 2025 masing-masing sebesar 25 basis poin (bps), menjadi 5,50 persen pada Mei 2025 dan 5,25 persen pada Juli 2025.
Keputusan ini didasari oleh semakin rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang berada dalam sasaran 2,5 persen ± 1 persen, serta terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai fundamentalnya, dan perlunya terus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ke depan, BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah dan pencapaian sasaran inflasi sesuai dengan dinamika di perekonomian global dan domestik.
Arah bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tersebut akan terus didukung dengan langkah-langkah kebijakan yang terkoordinasi.
(Taufik Fajar)