5 Uang Koin Indonesia yang Ternyata Mengandung Emas Asli

JAKARTA – Lima uang koin Indonesia yang ternyata mengandung emas asli. Selama ini uang koin rupiah yang beredar di masyarakat umumnya terbuat dari aluminium, nikel, dan kuningan. Namun, tidak banyak orang tahu bahwa Bank Indonesia (BI) pernah menerbitkan koin rupiah berbahan emas murni sebagai edisi khusus.

Berikut lima koin emas Indonesia yang bernilai sejarah sekaligus memiliki kandungan emas asli yang dirangkum Okezone, Selasa (19/8/2025).

1. Koin Rp100.000 Seri Cagar Alam (1974)

Koin emas ini diterbitkan tahun 1974. Pada bagian depan, terdapat gambar burung Garuda dengan teks Bank Indonesia, sedangkan bagian belakang menampilkan gambar komodo. Koin ini berbahan emas kadar 900/1000 dengan berat 33,437 gram.

2. Koin Rp200.000 Gambar Badak (1987)

Diterbitkan tahun 1987, koin ini bergambar burung Garuda di bagian depan dan Badak Jawa bercula satu di bagian belakang. Terbuat dari emas kadar 917/1000 dengan berat 10 gram, koin ini menjadi salah satu koleksi langka yang diburu kolektor.

3. Koin Rp300.000 Edisi Kemerdekaan ke-50 (1995)

Untuk memperingati 50 tahun kemerdekaan Indonesia, BI mengeluarkan koin emas Rp300.000. Bagian depan dihiasi burung Garuda dikelilingi 50 bintang, sementara bagian belakang menampilkan Presiden Soeharto yang tengah berbicara dengan masyarakat. Koin ini berbahan emas 23 karat dengan berat 17 gram.

4. Koin Rp850.000 Edisi Kemerdekaan ke-50 (1995)

Masih dalam rangka HUT RI ke-50, BI juga merilis koin emas dengan nominal Rp850.000. Pada bagian depan terdapat gambar burung Garuda dikelilingi 50 bintang, sedangkan bagian belakang bergambar Presiden Soeharto. Koin ini dibuat dari emas 23 karat dengan berat 50 gram.

5. Koin Peringatan 100 Tahun Bung Karno (2001)

Edisi khusus ini diterbitkan tahun 2001 untuk memperingati satu abad kelahiran Presiden pertama RI, Soekarno. Bagian depan menampilkan Garuda, teks Bank Indonesia, serta logo panitia peringatan. Sementara itu, bagian belakang menampilkan potret Bung Karno dengan tulisan “100 Tahun Bung Karno (1901–2001)”.

Koin-koin emas ini bukan hanya alat pembayaran sah pada masanya, tetapi juga menjadi barang koleksi berharga dengan nilai historis dan material yang tinggi.

(Taufik Fajar)