Bye Dolar AS, RI-China Perkuat Penggunaan Mata Uang Lokal dan QRIS

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 11 September 2025 13:36 WIB
Bye Dolar AS, RI-China Perkuat Penggunaan Mata Uang Lokal dan QRIS (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dan People's Bank of China (PBoC) terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) dalam perdagangan dan investasi bilateral.

Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini bahwa langkah ini akan memberikan ruang partisipasi bagi pelaku usaha dan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

"Langkah ini mencerminkan komitmen bersama memperkuat kolaborasi bilateral dan membangun ekosistem keuangan yang lebih terhubung, aman, dan inklusif," kata Perry di Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Perry menambahkan, ke depan, BI akan terus bekerja sama dengan PBoC untuk mendorong inovasi dan memperluas integrasi keuangan.

Skema LCT ini memberikan manfaat nyata dengan efisiensi transaksi, biaya konversi yang lebih rendah, dan dukungan terhadap stabilitas keuangan.

Pada periode Januari-Juli 2025, nilai transaksi LCT Indonesia-China telah mencapai USD6,23 miliar, meningkat dari USD2,17 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Capaian ini menjadi tonggak penting dalam memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Gubernur PBoC Pan Gongsheng menyampaikan bahwa sebagai dua negara berkembang besar di Asia, China dan Indonesia memiliki tanggung jawab bersama dalam menghadapi dinamika global.

 

Pada kesempatan yang sama, BI dan PBoC juga melakukan uji coba terbatas (sandbox) konektivitas pembayaran QRIS antarnegara Indonesia-China. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari komitmen kedua bank sentral untuk memperkuat konektivitas pembayaran lintas batas.

Uji coba tersebut melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan mitra industri pembayaran dari China. Inisiatif ini tidak hanya menandai kemajuan teknologi, tetapi juga bertujuan mendorong inklusi, keterjangkauan, dan akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan, serta mendukung terbentuknya ekosistem keuangan digital yang tangguh dan kompetitif.

Realisasi transaksi LCT Indonesia juga menunjukkan perkembangan positif dengan negara mitra lainnya. Dengan Malaysia, nilai transaksi mencapai USD2,03 miliar. Sementara itu, transaksi dengan Thailand tercatat sebesar USD644 juta.

Jepang menjadi mitra dagang yang sangat signifikan dalam skema LCT, dengan nilai transaksi mencapai USD5,08 miliar. Di sisi lain, transaksi dengan Korea Selatan dan Uni Emirat Arab juga menunjukkan perkembangan, meskipun dengan nilai yang lebih kecil, yaitu masing-masing USD85 juta dan USD72 juta.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya